Kamis, 22 Oktober 2009

Adobe Flash Lite 3

Adobe Flash Lite adalah teknologi Flash yang dikembangkan secara khusus untuk ponsel dan perangkat elektronik konsumen. Flash Lite dramatically accelerates the delivery of rich content and browsing and customized user interfaces. Flash Lite secara dramatis mempercepat pengiriman konten yang kaya dan browsing dan antarmuka pengguna disesuaikan. Designers and developers now have a new level of expressiveness, efficiency, and interactivity for content creation. Desainer dan pengembang kini memiliki tingkatan baru dari ekspresi, efisiensi, dan interaktif untuk pembuatan konten.

Flash Lite has seen explosive adoption by OEMs, operators, and developers in Japan and other parts of Asia and is quickly growing in popularity worldwide. Flash Lite telah melihat ledakan adopsi oleh OEM, operator, dan pengembang di Jepang dan bagian lain dari Asia dan berkembang dengan cepat populer di seluruh dunia. This growth is driven by the mature Flash authoring environment and rendering engine that delivers enhanced content and browsing, a customized user interface, and a rich mobile experience across devices. Pertumbuhan ini didorong oleh lingkungan authoring Flash matang dan rendering mesin yang memberikan konten yang disempurnakan dan browsing, user interface yang disesuaikan, dan pengalaman ponsel yang kaya di perangkat.

Keuntungan Flash Lite

  • Pesatnya perkembangan karena Adobe Flash IDE yg berulang membuat prototyping perangkat lunak dan perangkat lunak uji relatif mudah.
  • Lebih baik untuk mendukung Tulis sekali, jalankan di mana saja (WORA) metodologi yang tidak spesifik tergantung pada API yang tersedia. This results in little or no porting, which is a major cost in Java ME development Hasil ini sedikit atau tidak ada port, yang merupakan biaya utama di Jawa ME pembangunan
  • Grafis yang berbasis vector (bitmap dukungan juga termasuk) yang memungkinkan untuk scaling, rotasi dan transformasi tanpa kehilangan kualitas grafis
  • Kemampuan untuk lebih pak animasi dan grafis ke dalam ukuran file yang sama yang diberikan oleh penggunaan vector graphics
  • Kemampuan untuk mengubah berbasis web (desktop) Flash konten mobile dan sebaliknya, dengan sedikit usaha
  • Flash pengembangan keterampilan - pemahaman tentang IDE dan dari bahasa scripting - siap port IDE dari desktop ke mobile pembangunan lingkungan

Belajar Flash dengan Mudah

Satu lagi yang baru saya tahu, bahwa ada alternatif untuk bisa mempelajari flash dengan mudah. Salah satunya adalah dengan menggunakan Sothink SWF Quicker. Bahkan untuk mengubah file swf kita bisa langsung mengubahnya tanpa perlu konversi swf ke fla layaknya untuk macromedia flash.

Lebih lanjut lagi masih terkait dengan software itu ada software lain yang bisa digunakan untuk mengubah file flash yang sudah diubah ke bentuk exe ke bentuk fla yaitu dengan software sothink decompiler. Saya yang baru belajar ini ingin tahu apa yang terjadi dari dibalik animasi flash yang bagus2 itu. Dan saya dapat caranya yaitu dengan memanfaat software yang ada, meskipun kita hanya bisa memanfaatkan yang trial/demo saja. Berminat untuk mencoba atau ingin tahu silahkan mengunjungi websitenya dari sini.

Baru saja juga saya temui tutorial dasar flash yg menggunakan sothink SWF quicker yaitu di http://ballz.ababa.net/suryascience/sothink.html (berbahasa Indonesia-lah). Jika ingin mengetahui lebih banyak tentang software tadi silahkan masuk forumnya. Di situ juga tersedia banyak tutorial yang lengkap. Bagi mereka yang sudah bangkotan dalam penguasaan animasi dengan flash tentu itu tidak begitu masalah. Tapi bagi pemula seperti saya model belajar instan sangat perlu, baru nanti belajar yang lebih “berat”. Belajar flash perlu ketelatenan, sebab sering frustasi kalau memang niat kurang kuat.

Jadi kalau dulu saya tanya kepada instruktur saat belajar flash MX apakah mungkin file exe atau swf itu kita ubah-ubah atau dimodifikasi, mereka jawab tidak mungkin, maka dengan software2 tadi semua menjadi mungkin. Apakah para instruktur itu belum tahu yah? Dan saat ini saya sedang mencoba untuk membahasa indonesiakan beberapa anamasi untuk pelajaran kimia untuk saya pakai sendiri. Yah baru dalam tahap itu bisanya. Kalau sudah bisa baru bikin media pembelajaran berbasis flash atau web sendiri dari nol.

Flash Lite dibandingkan sama pengembangan platform

Flash Lite merupakan platform pengembangan ponsel yang dapat digunakan di tempat Java ME atau berjalan di atas Java ME di Flash Lite Player. Platform lainnya termasuk memasak, Symbian, dan Windows Mobile. Pada tahun 2006 Qualcomm mengumumkan kemitraan dengan membawa ke Adobe Flash Lite player untuk menjalankan runtime.

Flash Lite konten dapat dilihat pada diinstal sesuai dengan Flash Lite player dengan cara yang sama yang Jawa konten dapat dilihat pada ponsel dengan Java ME runtime. Kedua teknologi tersebut dapat hadir pada handset yang sama dan tidak bersaing secara langsung. Aplikasi, games dan konten lainnya dapat dikembangkan baik dalam teknologi. Flash Lite memiliki beberapa kelebihan dan beberapa kelemahan bila dibandingkan dengan Java ME.

Apa Itu Flash..???

Sejak diperkenalkan pada tahun 1996, Flash atau Macromedia Flash menjadi sangat populer dan langsung mendapat tempat di hati masyarakat dunia web karena dapat membuat menampilkan animasi dan interaksi di web. Tetapi sejak bulan Desember 2005, perusahaan Macromedia dibeli oleh Adobe dan kini berganti nama menjadi Adobe Flash sejak versi 9 atau CS3.

Demo Karya Flash

Di mana saya bisa mendapatkan hasil karya yang dibuat dengan Flash? Di Babaflash.com sendiri banyak hasil karya orang Indonesia yang dibuat dengan Flash seperti:
Kelebihan dan Kemampuan Flash
  • Merupakan teknologi animasi web yang paling populer saat ini sehingga banyak didukung oleh berbagai pihak.
  • Ukuran file yang kecil dengan kualitas yang baik
  • Kebutuhan Hardware yang tidak tinggi
  • Dapat membuat website, cd-interaktif, animasi web, animasi kartun, kartu elektronik, iklan TV, banner di web, presentasi cantik, membuat permainan (game), aplikasi web dan handphone.
  • Dapat ditampilkan di banyak media seperti Web, CD-ROM, VCD, DVD, Televisi, Handphone dan PDA.
Teknologi Flash

Flash sekarang bukan hanya sebagai software saja dengan nama Adobe Flash, tetapi juga merupakan suatu teknologi animasi di web. Jadi untuk membuat animasi web dengan format Flash (SWF) kita tidak harus menggunakan software Adobe Flash, tetapi bisa menggunakan software lain seperti SwishMax, Vecta 3D, Swift 3D, Amara, Kool Moves dan masih banyak lagi.

Versi Macromedia atau Adobe Flash
  • Macromedia Flash 2 (1997)
  • Macromedia Flash 3 (1998)
  • Macromedia Flash 4 (1999)
  • Macromedia Flash 5 (2000)
  • Macromedia Flash 6 (2002) atau Macromedia Flash MX
  • Macromedia Flash 7 (2003) atau Macromedia Flash MX 2004
  • Macromedia Flash 8 (2005)
  • Adobe Flash 9 (2007) atau Adobe Flash CS3
Anda tidak usah bingung untuk menggunakan versi yang mana, kalau hanya untuk keperluan menggambar atau animasi, Flash versi 4 atau 5 pun lebih dari cukup kalau komputer Anda Pentium 3. Jadi silahkan menggunakan versi yang tidak memberatkan komputer Anda, tidak usah memaksa harus menggunakan versi terbaru.

Kini adalah suatu kebutuhan atau keharusan (seperti menulis) untuk belajar suatu software perkantoran. Minimal bisa mengoperasikan produk Microsoft seperti Windows, Microsoft Word, Excel dan Power Point. Atau produk Open Source seperti Linux, Star Office.

Jadi setelah itu, silahkan memilih Flash untuk pilihan selanjutnya :)

Lebih lengkapnya di http://en.wikipedia.org/wiki/Adobe_Flash

Nokia 6131 Frame Rate Profile

Kita melanjutkan profil kecepatan dengan Nokia 6131. Ini adalah pertama kalinya kami melihat frame rate untuk ponsel Nokia, yang lain telah Sony Ericsson W300i dan W550i. Terima kasih kepada Vivek di i2fly, dia telah memberikan kita beberapa informasi yang berharga pada frame rate profile.

Pengujian yang sama (berputar lingkaran) diulang kecuali pada kecepatan frame yang berbeda. Waktu yang dihasilkan untuk menyelesaikan animasi dicatat, dibandingkan dengan waktu teoretis harus diselesaikan (berdasarkan frame rate) dan rasio waktu kemudian dihitung. Berikut adalah hasilnya. Klik untuk memperbesar:





Seperti yang dapat Anda lihat dari hasil, pada dasarnya fungsi linear; sebagai kecepatan frame meningkat, rasio waktu juga meningkat. Dengan demikian, tidak ada 'optimal' frame rate untuk mengatur animasi pada Anda, namun perlu diingat bahwa tidak ada gunanya untuk memiliki animasi di ridiculously kecepatan tinggi ketika mata dapat membedakan. Frame rate yang lebih tinggi akan memakan daya pemrosesan, jadi penting untuk menjaga keseimbangan.

Sebagai perbandingan, kita melihat dari w300i/550i SE profil, ada penurunan besar rasio waktu di sekitar 45 fps yang tidak tampak hadir dalam telepon ini. Aku benar-benar ingin menguji SE lain atau ponsel Nokia dan melihat apa yang mereka suka. Jika Anda tertarik, kirimi saya email di phirewerkz [at] gmail [dot] com.

Open Screen Project, untuk Format Terbuka Flash

Kemampuan Flash dalam menciptakan beragam animasi yang menghiasi website selama ini memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Bahkan banyak web developer yang membangun situsnya mempergunakan kemampuan animasi Flash ini. Semenjak mengakuisisi Flash dari Macromedia, Adobe terus melakukan pengembangan terhadap program aplikasi pembuat animasi nomor satu ini. Salah satu usaha pengembangan yang dilakukan Adobe adalah membuat Flash sebagai sebuah format terbuka melalui sebuah Application Programming Interface (API).

Project pengembangan Flash menjadi sebuah format terbuka ini oleh Adobe dinamakan Open Screen Project. Tujuan utama dari Open Screen Project ini adalah membuat Flash dapat dibuat dan dijalankan di berbagai jenis environment untuk games maupun aplikasi. Selain itu Open Screen Project yang dipelopori Adobe dan beberapa perusahaan manufacture ini juga bertujuan untuk menghadirkan sebuah software berbasis Flash dan penggunaannya.

Adapun tujuan utama dari Open Screen Project dari Adobe ini adalah :

  • Menghapuskan batasan-batasan penggunaan spesifikasi file SWF amapun FLV/F4V
  • Menerbitkan perlengkapan porting layer API untuk Adobe Flash Player
  • Menerbitkan Adobe Flash Cast protocol dan AMF protocol untuk kemudahan layanan data
  • Menghapuskan biaya lisensi – membuat release terbaru Adobe Flash Player dan Adobe AIR untuk berbagai media secara gratis

Flash Lite Gaming Tutorial : Continuous KeyPress for Moving Characters in Side-Scrollers

Tindakan atau game berbasis petualangan mungkin membutuhkan karakter untuk bergerak di sekitar layar. Kami menggunakan Kunci Objek untuk berinteraksi dengan permainan karakter. Sementara tombol yang ditekan dan keyreleases merespon dengan cepat ketika file swf dijalankan pada desktop, acara ini bekerja secara berbeda untuk swfs berjalan pada mobile. Sebuah alasan yang sah adalah bahwa ponsel memiliki kecepatan pemrosesan yang lebih kecil sehingga membuatnya lebih lambat bagi mereka untuk mengenali tombol yang ditekan atau keyreleases sebelum menerapkan mereka.

Jadi, ketika Anda mencoba untuk memindahkan karakter dengan tombol ditekan, Anda akan melihat sedikit karakter jeda sebelum mulai bergerak. Sebuah solusi yang aku lebih sering digunakan adalah, membuat acara kali tombol ditekan berinteraksi dengan movieklip terisi.

(Either JavaScript tidak aktif atau anda menggunakan versi lama dari Adobe Flash Player. Silakan instal Flash Player terbaru.)

The Key Events
var keyList:Object = new Object();
var dir:Number = 0;
var keyDownState:Boolean = false;


Kita mulai dengan menyatakan 3 variabel --
Obyek keyList dari tipe untuk menerima pemberitahuan KeyDown dan KeyUp,
dir tipe Nomor untuk menyimpan arah karakter berdasarkan tombol ditekan
tipe keyDownState Boolean untuk mengecek apakah tombol yang ditekan ke bawah atau ke atas.

keyList.onKeyDown = function(){
if(not keyDownState){
var keyCode = Key.getCode();
if(keyCode == 37){
dir = -1;
}else if(keyCode == 39){
dir = 1;
}
keyMover.gotoAndPlay(2);
char.gotoAndPlay(2);
char._xscale = 100*dir;
keyDownState = true;
}
}


keyList.onKeyUp = function(){
dir = 0;
keyDownState = false;
char.gotoAndStop(1);
keyMover.gotoAndPlay(1);
}

Kode di atas menyatakan 2 peristiwa - The KeyDown kejadian dan peristiwa KeyUp.

Sebuah peristiwa KeyDown dijalankan ketika tombol ditekan. Acara ini menjalankan blok kode selama kunci tetap ditekan. Kode kita di sisi lain, menjalankan pernyataan hanya sekali dan tidak terus-menerus karena kondisi (jika tidak keyDownState) gagal untuk diakui sebagai palsu setelah yang pertama dijalankan. Alasan mengapa kami telah menetapkan kondisi ini, karena kita tidak ingin loop melalui kode yang sama beberapa kali untuk menekan tombol yang sama.

var keyCode = Key.getCode();

The getCode () method mengembalikan nilai kode tombol tombol terakhir ditekan. Berdasarkan nilai kembali, arah karakter ditetapkan. Kode ini akan memeriksa hanya 2 tombol - Tombol Kiri dan tombol Kanan. Menekan tombol lain diabaikan.
keyMover.gotoAndPlay(2);
char.gotoAndPlay(2);
char._xscale = 100*dir;


Jika anda melihat script di atas, di baris pertama keyMover mengacu pada movieklip dimuat di panggung yang berisi script untuk memindahkan karakter.

Baris kedua merujuk pada karakter movieklip. MC ini pada awalnya memiliki karakter dalam posisi berdiri pada frame 1. Ketika tombol ditekan karakter berpindah ke frame berikutnya yang telah ia menghidupkan.

Terakhir, kita perlu membalik karakter berdasarkan tombol ditekan. Jadi kita menggunakan properti _xscale untuk membalik karakter berdasarkan tombol ditekan.

Sebuah acara KeyUp disebut ketika tombol dilepaskan. Pada kode kita, semua variabel diatur ulang ke nilai asli mereka dan movieklip melanjutkan untuk menghentikan pada bingkai pertama dari garis waktu mereka pada saat acara yang KeyUp.

KeyMover Klip

KeyMover movieklip yang terdiri dari 3 frame

Frame 1
var mc:MovieClip = _root.char;
var dir:Number = 0;
var speed:Number = 3;
stop();


Bingkai pertama menetapkan variabel yang diperlukan dan juga set referensi ke movieklip karakter di atas panggung.

Frame 2
dir = _root.dir;
if(mc._x < style="color: rgb(51, 51, 255);">_width/2 and dir < dir =" 0;" style="color: rgb(51, 51, 255);">else if(mc._x > (Stage.width – mc._width/2) and dir > 0){
dir = 0;
}
mc._x += speed*dir;


Bingkai kedua menetapkan kondisi untuk memeriksa untuk melihat apakah karakter bergerak di luar area layar. Jika kondisi ini bertemu untuk benar maka arah diatur ke 0

Akhirnya karakter bergerak dengan nilai yang arah kecepatan X

Frame 3
gotoAndPlay(2);


Loop frame ketiga movieklip antara frame 2 dan 3.

The Final Run

Sekarang ketika Anda bermain ini di emulator atau perangkat karakter akan merespon dengan segera kepada keypressed tanpa jeda.

Using Device Fonts

Setelah bekerja pada beberapa proyek yang telah bergerak teks, saya memutuskan untuk mencobanya di ol W300i. Lihatlah, frame rate yang brutal dan tidak mungkin ada orang yang menginginkan animasi berombak ketika mereka memilih item dalam menu. Jadi, saya memutuskan pilih "perangkat Gunakan font" di properti dari textbox.

Setelah melakukan hal ini, saya senang untuk mengatakan bahwa animasi berjalan jauh lebih mulus dan benar-benar cocok dengan telepon lebih baik! Jadi kata nasihat, jika anda berencana untuk menghidupkan teks untuk alasan apapun (* batuk pilihan menu), itu ide yang baik untuk beralih ke perangkat font!

Using the [] operator with Flash Lite 1.1

Flash Lite 1,1 mendukung [] operator, yang berfungsi dengan cara yang sama seperti titik dan kolon operator untuk membuat atau membaca variabel dalam klip video. Sebagai contoh, tiga pernyataan berikut adalah sama sintaks:

/*
dot, colon and [] operators can create and read variables in movie clips
*/
mymovieclip:myvariable = “test1”;
mymovieclip.myvariable = “test2”;
mymovieclip[“myvariable”] = “test3”;

The [] operator juga dapat digunakan untuk mengakses video-klip properti.

/*
dot and [] operators are equivalent for accessing movie clip properties
*/
mymovieclip._name
mymovieclip[“_name”];

The [] operator, tidak seperti titik atau operator kolon, memiliki perilaku ketiga yang memungkinkan Flash Lite untuk membuat sebuah variabel dengan nama numerik.

mymovieclip [1] = "Test4";

Melalui teknik ini dimungkinkan untuk membuat standar array array menggunakan sintaks yang juga kompatibel dengan Flash Lite 1,1 ActionScript. Contoh kode berikut menunjukkan bagaimana menggunakan [] operator untuk meniru Flash Lite 1,1 array yang erat ActionScript 1,0 sintaks berikut.

// add a movieclip named "emptymovieclip" to this timeline
// duplicate the emptymovieclip as container for an array named “fruits”
duplicateMovieClip("emptymovieclip","fruits",1);
// create variables within the fruits movieclip using the [] operator
len = 0; // store array length
fruits[len++] = "apple"; // increment len for each fruit in array
fruits[len++] = "orange";
fruits[len++] = "pear";
fruits[len++] = "grapes";
fruits[len++] = "bannanas";
fruits.length = len; // assign to a variable in the movieclip
// loop through array and print values
for(i=0; i
trace(fruits[i]);
}
// delete the fruits movieclip and variables to clear memory
removeMovieClip("fruits");

Kode ini menciptakan klip baru dengan melakukan duplikasi klip video yang kosong untuk bertindak sebagai pemegang untuk ditiru variabel array.

Fruits sebuah variabel, len, dengan nilai awal 0 untuk mewakili panjang array. Gunakan [] operator untuk menciptakan variabel dalam klip video, masing-masing dengan nama numerik. Untuk setiap item dalam array, kenaikan variabel yang len untuk melacak panjang array.

Nilai yang len juga memberikan angka yang incrementing nama dari setiap variabel dalam klip video. Setelah menyelesaikan array, menetapkan len variabel ke variabel fruits.length untuk mengemulasikan properti panjang dari 1,0 ActionScript array.

Sekarang menggunakan ActionScript konvensional dalam 1,0 kode untuk loop dengan panjang array ditiru properti dan [] operator untuk mengakses nilai-nilai dari array.

Meninjau contoh FLA dan SWF terletak di "array operator" folder disertakan dalam artikel men-download file.

Tutorial : Multi-User Game dengan Flash Lite

Tutorial ini menggambarkan betapa mudahnya untuk membuat multi-user game untuk perangkat mobile yang dilengkapi dengan Flash Lite, Adobe Flash Player dirancang untuk perangkat selular. Versi pertama Flash Lite Player, diterbitkan di Jepang pada tahun 2003, dengan cepat diadopsi pada perangkat NTT DoCoMo. Pada saat itu Flash Lite
Pemain telah membatasi interaktivitas, dan pengembang dapat menghasilkan hanya wallpaper, screensaver, dan sangat konten sederhana. Hari pengembang dapat menggunakan hampir semua fitur yang tersedia untuk versi desktop Flash Player konten mereka untuk perangkat selular. Flash Lite 2.1, versi terbaru, menawarkan banyak fitur baru. Salah satu yang terbaik - XMLSocket - adalah fitur dalam tutorial ini. Kelas yang mengimplementasikan klien XMLSocket soket yang memungkinkan berkomunikasi dengan Flash
remote server dan kemudian kembali ke Flash Lite klien lain. Tradisional sistem berbasis HTTP sering pendapat server dan download data baru dengan menggunakan permintaan HTTP. Sebaliknya, sebuah XMLSocket memelihara hubungan tersambung ke server, yang memungkinkan server segera mengirimkan data yang masuk tanpa permintaan dari klien.
Tutorial ini menggunakan contoh multi-user game, TicTacToe, permainan tradisional dimana pemain dapat tantangan satu sama lain.

Selengkapnya bisa anda download di Flash Lite: Multiplayer Game Example

Flash Media Server 3.5 And Flash Media Live Encoder 3.0 Released

Yes it's out, and this time I've double checked! Flash Media Server 3.5 is now available for download and purchase from the Adobe website.

This release mainly adds new features such as the new Dynamic Streaming, DVR functionality, HTTP delivery support, and H.264 enhancements. There are no changes in licensing or pricing. The editions also remains unchanged with the Flash Media Streaming Server (FMSS) taking care of your live and on-demand streaming needs while the Flash Media Interactive Server (FMIS) provides more complex features such as recording capabilities and Origin-Edge setups, as well as full support for server side scripting.
Of course you can also try the
free Flash Media Development Server 3.5 and use all the features of FMIS up to a limit of 10 connections.

Download FMS 3.5 now.

Flash Media Live Encoder, Adobe's free live encoding tool for broadcasting live streams has also seen an update today, bringing it up to version 3.0. The major new feature here is the ability to encode multiple streams in multiple bitrates at once, publish them to FMS 3.5 and then make use of the Dynamic Streaming feature in a live setting. Pretty cool stuff.

You can download Flash Media Live Encoder 3.0 from this page.

PureMVC Skeleton App for FMS

t's a bit embarrassing to admit that it has taken me this long to post this app. I first spoke about it at my talk at MAX 2008 in Milan but then Christmas came and went and I got swamped with work... Apologies, but better late than never.

So what have we got here? My PureMVC Skeleton App is a simple Flex project that uses thePureMVC framework to give you a bit of a head start with your next FMS project. I'm by no means suggesting that this is the best way to build an FMS app but what I can say is that it works well for me. Not only that but since I've picked up PureMVC I have been able to build much larger projects than ever before, and the framework allows me to come back to an app months later and pick it up in no time at all. Everything has its place and it's easy to find your way around, and projects generally end up well maintained.
One thing I should point out is that the app itself has no UI - there's nothing to see when you compile it (hence the skeleton bit in its name). You will however see traces if you compile a debug project, or install Firebug for Firefox so you can see the
Thunderbolt AS3 traces I tend to use extensively.

In order to connect to your own FMS application you first need to create it on FMS (mine is called pmvcskeleton) and then go into the ResourceBundleProxy and on line 42 add your corresponding RTMP string. I'm not sure if this is a good idea but I often use ResourceBundles for configuration options such as the RTMP string, I find it quite handy since they usually do not change so I just compile that in.

It helps if you are a bit familiar with FMS based applications and the MVC design pattern. For everything else check out the PureMVC website, it has tons of info and a lively community. Or why not sign up to my FlashMedia List, there's always a bunch of knowledgeable people there ready to help.

On this note I will leave you to it, take a look at the app and feel free to post a comment if anything isn't clear.

Massive thanks to Simon who gave me some excellent tips when I got stuck with certainPureMVC nags.

Download the project .zip here.

Flash Platform News from Flash on the Beach

As you may know I am spending the main part of this week at Flash on the Beach in Brighton. If you don't know what Flash on the Beach is, it's the biggest Flash (and Flex, AIR etc) conference in the UK, if not Europe. It's also the best conference of the whole year in my calendar. I presented my session on monday right after the keynote so I am now free to enjoy the conference fully. While attending some of the sessions I gathered a few interesting bits of information, some of which may not have been public knowledge before.

First of all I remember hearing that AIR is coming to mobile devices, which is cool, especially considering that AIR is ActionScript 3 only (outside HTML and JS and so on) so this is definitely one to watch. Another interesting note was that ActionScript 3 support will come to server side FMS, and while it was not mentioned when exactly this may be it was stated by the Flash Player Team that it was 'being worked on'. Nice, and FINALLY! The Red5 team is also working on this feature, and I am sure they'll have it added way earlier too. Lastly, it sounds as if the ball will soon be firmly be in Apple's court as far as Flash on the iPhone is concerned. The Flash Player Team 'is working on Flash support for the iPhone, and are doing the best job they can'. In the end however, the iPhone is a closed platform and it is up to Apple to decide if they want to 'allow' it or not. A lack of Flash on the device is definitely not down to Adobe not trying hard, and there don't seem to be any technical problems hindering it either, but rather it sounds like a question of politics on Apple's part. This is how read it. Adobe will also concentrate on other devices of course, and the iPhone is only one piece of the puzzle. The bottom line to be seems to be: the Flash Player for iPhone will be available sooner rather than later, but it's still down to Apple to ok it.

Anyway, that's it from me for now - the pace of this conference is relentless, in a good way.

Vendor Lock Out: Screen Sharing via the Flash Player and FMS

The following post has been sitting in my drafts folder for a while and I wasn't sure whether to publish or not. Today I decided I would, and it was after reading a very interesting article by Mike Slinn on InsideRIA. It talks about Adobe's lack of focus on its developer community, and how a shift in startegy may mean winning the RIA market for Adobe.

I'm always hesitant posting an article such as the one that follows as it will most likely be perceived as mainly negative by Adobe and its employees, many of which I know personally and rate very highly. I realise that there are people behind the software that this corporate behemoth churns out and it is for that reason that I'd like to say upfront that everything posted here has Adobe best interests in mind. I desperately want Adobe to succeed in the RIA market (and commonly they are doing a good job - but could do better...) and it is frustrating to see them making decisions that I think are not in their best long term interest.

One of my recent posts to the FlashMedia List seems to have struck a nerve when I asked if anyone there had tried out a Java application called JScrCap yet. According to its author, a developer can 'put this Java code on your web site as a Java applet and get browser-independent, platform-independent screen sharing solution with minimal installation efforts from end users'.


Due to the continued lack of screensharing support in publicly available editions of the Flash Player, this sounds like one of the best workarounds yet. It quickly became clear that there was a distinct vibe running throught the list, and that is was one of discontent with the way that Adobe is conducting business these days.

One poster noted (about JScrCap): "I can't get it to work... seems that FMS drops the connection as soon as publishing starts. I see the connect, but as soon as the FCPublish event hits the server, goodbye client. No messages in the logs.
That's what got me to wondering if FMS does that on purpose. JScrCap uses the screen codec, and I'm wondering if FMS is dropping the connection because the screen codec is reserved for Adobe Connect (my only reason for thinking that is the fact that so many other goodies are "reserved" for Adobe's use... I'd love to learn that the problem is me doing something wrong.
Charlie (aka the Wowza guy) said that it works with Wowza, so that leads me to think the problem is not JscrCap."

And more:
"Yeah... and I'm about fed up with the business rule restrictions Adobe has put in place. Were it not for concerns about the rtmp patent, I'd dump FMS and move to Wowza today. As much as I like FMS and programming AS on the server side, I'm running out of patience with Adobe. FMS is too f'ing expensive to have such a limitation."

Charlie was quick to point out that JScrCap works fine with Wowza. Adobe - are you listening? This link has more details. http://www.wowzamedia.com/forums/showthread.php?t=5328

It seems fairly obvious that FMS is blocking streams which utilize the screencodec (or at least they have an explanation for it... but that still means it's not there), a video codec that is highly optimised for screen capture and transmission. This codec is also used in Adobe's own collaboration platform, Connect. Within Connect - and this is my own experience - screensharing is one of the most heavily used features. I have yet to attend a Connect meeting in which the presenter would not share her screen, and I use Connect for that very reason. It's a KILLER feature for any real-time collaboration tool.

Another commenter on the list states that 'Adobe demonstrates a lack of vision with disallowing other services to interact with them'. Yet another one notes: "I've been waiting for screen sharing with FMS as well, for too long. Adobe, you are shooting yourself in the foot. FMS could be THE STANDARD, but bad business decisions are causing you to lose ground because you're trying to make money using outdated business models."

In fact the disgruntled posts just kept on coming: "I've got two FMIS seats to upgrade and at least one more to buy in the next
several weeks. Forgetting the money, their instransigience on the screen sharing has me ready to bolt. Makes me ill to be treated like this."

The whole thread made me realise that now would be a good time to give this topic one last shot, which is the reason I am writing this post now. I quite frankly cannot be bothered to fill in another feature request, or vote on existing ones, or indeed jump through hoops of any kind over this. This topic has hung over our heads for far too long, and maybe we can have an open discussion with some Adobe representatives over this. I'm not holding my breath though.

I understand the list members' view points all too well. Many of them can count themselves amongst the most long standing and loyal FMS developers (and dare I say Adobe supporters) within this small community, yet I do feel a real shift happening. I think it may be fair to say that some of us are starting to lose patience, and are getting more than fed up with what we perceive as business tactics on Adobe's part that are putting us at a disadvantage. There simply is no other logical reason that could explain the continued lack of screen sharing within the Flash Player in a form that is leveraged by Adobe Connect (and has been leveraged for years since the product was still known as Macromedia Breeze - we're going back roughly seven long years), a vital feature for any decent collaboration tool, as well as the incompatibility that several users have discovered when using encoders that utilize the screen codec. Not only is the most obvious piece, the Flash Player add-on, outside of our reach (and firmly within Adobe's) but the server that would happily support this codec out of the box is being sabotaged and a potential workaround is being denied. Actively denied that is. By Adobe. Yet at the same time Adobe is hard at work trying to attract developers to the Flash platform.

To complicate things even further, Adobe also would like to sell its Flash Collaboration Service (AFCS) to the masses. While AFCS has a lot to offer, I do wonder how it fits into Adobe's overall business strategy. On one hand we're being told that screen sharing is not a crucial feature (it's not present in AFCS), on the other hand we all know that the opposite is the case. Of course it's not all about this one feature, the question for me is where exactly is Adobe heading. Will they focus on selling me the tools I need to do my job, or are they potentially more interested in building products that are similar to the ones I'd like to build - using Adobe tools and servers? There's clearly a lot of overlap, and a real conflict of interests on Adobe's part. How can they push Connect and AFCS without stepping on the toes of FMS?

Adobe is clearly making some moves in the right direction, and I'm a big fan of most of their products. However it's time now to step up the game and be a lot bolder in their overall approach. Having a hard-core, forward-thinking and extremely loyal developer crowd behind them will their single best asset in a RIA market that's likely to hot up much more over the coming months and years. Adobe, we can't do it without your help, and you can't do it without ours. Up and to the right is where we'd all like to be. Let's make it happen.
You can help by voting for
the screen sharing feature, as well as other related ones such asAcoustic Echo Cancellation (which is apparently a Connect-only feature also) and RTSP support.

Adobe To Publish RTMP Specs

Great news today amidst the Inauguration celebrations: Adobe is to publish the specificationsfor its (apparently patented) RTMP protocol. This protocol (the real-time messaging protocol) is designed for high-performance transmission of audio, video, and data between Adobe Flash Platform technologies, including Flash Media Server. Other server platforms such as Wowzaand Red5 had in the also added support for RTMP and this announcement should make it somewhat easier for third parties to develop compatible technologies (if there are still any unanswered question about RTMP that is).

According to Adobe's Serge Jespers, the RTMP details will soon be published on Adobe.com. The full press release is here.

"With the RTMP specification, developers and companies will be able to provide users with optimized audio, video and data streaming, no matter what kind of device the user is on or where the content is coming from," said Adobe CTO Kevin Lynch. "Our ongoing commitment to openness is accelerating adoption of the Flash Platform by developers and resulting in a new generation of Web applications, content and video experiences that run reliably across operating systems and devices."

Understandably Adobe will not release details of the secure variants of RTMP such as RTMPE since it forms the backbone of some of the content protection measures in Flash Media Server.

7 Langkah mudah membuat Media Pembelajaran

Apa saja 7 langkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran itu? Penjelasan lengkap ada di bawah.

1. TENTUKAN JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN

Perhatikan dengan benar, yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk mengajar (presentasi) ke siswa atau kita arahkan untuk bisa dibawa pulang siswa alias untuk belajar mandiri di rumah atau sekolah. Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:

  1. Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang disajikan (explicit knowledge) dan bisa saja ditambahi dengan multimedia linear berupa film dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan dengan software presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb.
  2. Multimedia Pembelajaran Mandiri: Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru). Tentu karena menggantikan guru, harus ada fitur assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan pemecahan masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software semacam Macromedia Authorware atau Adobe Flash. Sayangnya saya masih belum bisa nemukan yang selevel dengan itu untuk opensource-nya. Kita juga bisa menggunakan software yang mudah seperti OpenOffice Impress atau Microsoft PowerPoint, asal kita mau jeli dan cerdas memanfaatkan berbagai efek animasi dan fitur yang ada di kedua software terebut.

2. TENTUKAN TEMA MATERI AJAR

Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu meningkatkan pemahaman ke siswa dan menarik bila kita gunakan multimedia. Ingat bahwa tujuan utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa. Jangan terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini malah mempersulit siswa. Ketika guru biologi ingin menggambarkan sebuah jenis tumbuhan supaya bisa dipahami siswa, dan itu sulit ternyata dilakukan (karena guru tidak bisa nggambar di komputer, dsb), maka ya jangan dilakukan ;) Alangkah lebih baik apabila pohon tersebut dibawa saja langsung ke depan kelas. Ini salah satu contoh bagaimana media pembelajaran itu sebenarnya tidak harus dengan teknologi informasi. Dalam sertifikasi guru, pemanfaatan media pembelajaran seperti pohon itu, atau kecoak dikeringkan, dsb tetap mendapatkan poin penilaian yang signifikan.

3. SUSUN ALUR CERITA (STORYBOARD)

storyboard.gifSusun alur cerita atau storyboard yang memberi gambaran seperti apa materi ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboard itu hal yang susah, bahkan point-point saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi diajarkan sudah lebih dari cukup. Cara membuatnya juga cukup dengan software pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk menggunakan aplikasi pembuat storyboard professional. Untuk storyboard sederhana, saya berikan contoh karya pak ismudji dari SMA Bontang, Kaltim (ismudji-storyboard.pdf). Sedangkan yang agak kompleks, bisa dilihat dari yang dibuat teman-teman di Brainmatics dan IlmuKomputer.Com untuk konten Rekayasa Perangkat Lunak (rpl-storyboard.pdf)

4. MULAI BUAT SEKARANG JUGA!

ppt-termodinamika.gifJangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat sekarang juga! Siapkan Openoffice Impress atau Microsoft PowerPoint anda. Mulai buat slide pertama, isikan bahan ajar yang ingin anda multimedia-kan. Terus masukkan bahan ajar anda di slide slide berikutnya, mulai mainkan image, link dengan gambar, suara dan video yang bisa kita peroleh dengan gampang di Internet. Bisa juga memanfaatkan situs howstuffworks.com untuk mencari ide ) Jangan lupa juga bahwa banyak pemenang-pemenang lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang hanya bermodal Openoffice Impress atau PowerPoint sudah cukup membuat karya yang berkualitas tinggi. Gambar disamping saya ambil dari karya pak Teopilus Malatuni, guru SMAN 1 Kaimana Papua Barat yang dibuat dengan tool sederhana, bisa mendapatkan skor signifikan di lomba dikmenum tahun 2007. Kuncinya adalah tekun, sabar dan pantang menyerah. Tidak ada ilmu pengetahuan yang bisa didapat secara instan, semua melewati proses panjang.

5. GUNAKAN TEKNIK ATM

termodinamika.gifTerapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Usahakan sering melihat contoh-contoh yang sudah ada untuk membangkitkan ide. Gunakan logo, icon dan image yang tersedia secara default. Apabila masih kurang puas:

  • Cari dari berbagai sumber
  • Buat sendiri apabila mampu

Saya berikan contoh bagaimana perdjoeangan mas Heru Suseno, guru fisika dari SMA Negeri 2 Madiun. Mas Heru ini dengan seriusnya menerapkan ATM dengan mencoba meniru tampilan Microsoft Encarta di tahun 2006. Tahun 2007 beliau sudah berhasil memperbaiki dan memodifikasi karya untuk selevel Encarta, tapi sudah tidak nyontek Encarta lagi )

6. TETAPKAN TARGET

Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk mengikuti lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual, atau deadline jadwal mengajar di kelas. Target perlu supaya proses belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan bisa berjalan secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan. Untuk lomba dan award, paling tidak di Indonesia ada berbagai event nasional yang bisa kita jadikan target. Balai pengembangan multimedia dan dinas pendidikan nasional di berbagai daerah saat ini saya lihat mulai marak menyelenggarakan berbagai event lomba di tingkat lokal.

  • Teacher Innovation (Microsoft): Sekitar Mei
  • Lomba Pembuatan Multimedia Pembelajaran (Dikmenum): Sekitar Oktober
  • eLearning Award (Pustekkom): Sekitar September
  • Game Technology Competition (BPKLN): Setahun 3-4 kali di berbagai universitas
  • dsb

7. INGAT TERUS TIGA RESEP DARI SUCCESS STORY

Dari pengalaman menjadi juri lomba di berbagai event, saya lihat kesuksesan bapak ibu guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran bukan dari kelengkapan infrastruktur atau berlimpahnya budget yang dimiliki, tapi justru dari ketiga hal ini:

  1. Berani mencoba dan mencoba lagi
  2. Belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada (perlu investasi membeli buku)
  3. Tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas

gamelan.gifSaya berikan contoh bagaimana pak Joko Triyono, guru kesenian dari SMA prembun berdjoeang sampai akhirnya menikmati banyak penghargaan di berbagai event. Saya ingat benar karya pertama beliau tahun 2005 berformat HTML, masih polos sekali, bahkan beberapa halaman error karena salah link. Kemudian beliau belajar dari awal menggunakan software presentasi dan akhirnya tahun 2007 beliau berhasil menghasilkan produk yang sudah siap jual dalam tema Musik Gamelan. Beliau rekam satu persatu puluhan peralatan gamelan jawa, dan dimasukkan ke multimedia pembelajaran yang beliau buat. Dahsyatnya kita bisa nanggap wayang tanpa gamelan dan gending asli, cukup dengan software itu saja, asal dimainkan banyak orang dengan masing-masing memilih satu jenis gamelan.

Tentu tidak ada kata mudah dalam berdjoeang, paling tidak 7 hal diatas adalah langkah yang cukup mudah ditempuh dan pada kenyataannya banyak yang berhasil berkarya karena tekun dan pantang menyerah mengulang-ulang 7 hal itu.

Adobe Flash

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.

10 tips untuk membantu Anda mengembangkan Flash Lite permainan yang lebih baik

Sepuluh Tips untuk membantu Anda mengembangkan Flash Lite permainan yang lebih baik. Artikel ini tidak khusus untuk versi Flash Lite, dan berbicara tentang ... perkembangan permainan benar dari 1.1 sampai 3,0

Saya menulis artikel ini setelah berinteraksi dengan satu set PC Flash pengembang di India ingin untuk mencoba Flash mobile gaming. Sementara berinteraksi dengan mereka, aku menyadari bahwa banyak dari mereka menyeluruh dengan pengetahuan mereka Flash pada desktop, tetapi tidak terlalu percaya diri saat yang sama harus diterapkan pada mobile. Jadi dalam artikel ini, saya menggabungkan satu set 10 tips yang saya pikir yang baik akan membantu pengembang.

Untuk merangkum 10 tips --
# 1 - Selalu mulai dengan dasar dan kemudian membangun pelabuhan itu untuk untuk beberapa perangkat
# 2 - Ikuti intuitif dan kunci yang tepat navigasi dan kontrol
# 3 - Hindari keras-nilai pengkodean dan menggunakan variabel dan logika saat menulis kode
# 4 - Gunakan sekolah tua metode pendeteksian tabrakan
# 5 - Pilih antara Frame didasarkan dan Waktu berdasarkan ActionScript
# 6 - Memelihara kemajuan dan skor pertandingan sehingga menambah insentif bagi partisipasi pengguna
# 7 - Jaga kode Anda terorganisir dan mudah untuk menjaga dengan kelas-kelas
# 8 - Pilih font yang tepat untuk permainan
# 9 - Ganti array dengan string di Flash Lite 1,1
# 10 - Pengujian pada perangkat yang sebenarnya

Tentu saja, ada lebih dari 10 tips untuk berbagi tentang game Flash, yang saya harap untuk berbagi dalam beberapa bulan mendatang, tapi untuk artikel tentang Devnet ... 10 adalah apa yang Anda miliki, jadi biar tahu apa yang Anda pikirkan!

Adobe Flash

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.

Adobe Flash player untuk iPhone

Narayen membuat penyataan selama panggilan konferensi dengan investor, menjelaskan bahwa Apple rilis baru-baru ini sebuah pengembang perangkat lunak iPhone kit (SDK) telah diberikan perusahaan-nya yang dibutuhkan untuk akhirnya mulai bekerja sebuah versi proprietary .....



dari media player untuk layar sentuh handset.

"Kami percaya Flash adalah sinonim dengan pengalaman internet, dan kami berkomitmen untuk membawa Flash untuk iPhone," katanya. "Kami telah dievaluasi (pengembang software alat) dan kita pikir kita bisa mengembangkan sebuah iPhone Flash player diri kita sendiri."

Narayen komentar adalah terbaru dalam hikayat yang sedang berlangsung antara dua perusahaan yang sebagian besar dimainkan oleh media. Semuanya dimulai bulan lalu klaim berikut pada gadget bagian dari salah satu blog yang Flash pada iPhone akhirnya dekat.

Adobe terkejut bahwa juru bicara Ryan Stewart, yang segera mencatat dalam posting blog resmi perusahaan itu: "Tak seorang pun selain dari [Apple chief executive] Steve Jobs punya ide jika atau ketika datang. Setiap aku bicara tidak tahu apa-apa."

Sementara itu, Jobs kemudian mengklaim bahwa keterbatasan teknologi yang harus disalahkan atas tidak adanya media player, yang telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir menjadi pokok dari pengalaman web modern, bahan bakar semuanya dari media-intensif iklan untuk situs web penuh .

Versi Flash player yang berjalan di Mac dan PC adalah "terlalu lambat untuk menjadi berguna" pada iPhone, ia berkata pada Maret 4 Rapat Umum Pemegang Saham Apple, sementara versi mobile Flash Lite dikenal sebagai "tidak mampu untuk digunakan dengan web. "

"Ada yang hilang ini produk di tengah," tambah Jobs. "Hanya saja tidak ada."

Narayen dan timnya kini tampak siap untuk mengubah pikiran itu. Mereka berharap untuk menyampaikan produk mereka yang hilang melalui Apple App Store baru, dibuka pada bulan Juni bersamaan dengan rilis software iPhone versi 2.0.

Namun, beberapa pertanyaan yang tak terjawab tetap, seperti bagaimana Flash player akan berfungsi dalam situs web tertentu saat ini Apple iPhone pedoman pengembang yang tampaknya mengharuskan semua perangkat lunak pihak ketiga akan dirilis sebagai aplikasi standalone bukan sebagai plug-in.

Membuat Jam Digital Menggunakan Flash Lite 1.1

utorial Pembuatan Jam Digital dengan FlashLite 1.1

1. Buat FiLe baru (Ctrl+N)

2. Klik Tab Template, karena qta akan membuat fiLe baru dari temPLate saja (New From template), sehingga ndak perLu setting ukuran stage dan sebagainya.



3. Pada Category qta pilih Global Handsets, kemudian pada Templates qta pilih Nokia S60 - 176x208 (kaLo tidak menemukan opsi ini, bisa pilih yang lain, yang penting ukurannya disesuaikan dengan dimensi layar HP qta)

4. Untuk setting stage dan sebagainya, mari qta pastikan bersama-sama bahwa setting-nya adalah sebagaimana yang nampak pada gambar di bawah ini:

Jika belum sama, terutama untuk Size, Player, dan Frame Rate, maka qta samakan duLu ya

5. Selanjutnya qta klik satu kali pada layer Layer 1 Frame 1, kemudian dengan menggunakan Text Tool qta buat 3 buah Dynamic Text yang akan berfungsi sebagai angka penunjuk jam, menit, dan detiknya.

6. Lalu qta perlu memberikan nama variabel yang akan mentukan isi dari masing-masing dynamic text tersebut dengan mengisikan: jam, menit, dan detik ke dalam kotak var pada properties panel, tentunya setelah qta menyeleksi dynamic text yang bersangkutan.

7. Perpanjang frame pada layer Layer 1 sampai dengan frame 25.

8. Buat keyframe baru (Insert Keyframe) pada layer ActionScript frame 2 dan frame 25. Panjang frame ini ada kaitannya dengan Frame Rate yang qta gunakan (24 fps) yang bersesuaian dengan 1 detik yang dibutuhkan untuk mengupdate isian dari dynamic text yang telah qta buat.

9. Klik frame 2 pada layer ActionScript lalu tekan F9 untuk membuka ActionPanel. Selanjutnya tambahkan script berikut:

jam = fscommand2("GetTimeHours");
menit = fscommand2("GetTimeMinutes");
detik = fscommand2("GetTimeSeconds");

10. Klik frame 25 pada layer ActionScript. Selanjutnya tambahkan script berikut:

gotoAndPlay(2);

11. Lakukan Test Movie (Ctrl+Enter) untuk melihat hasilnya. (Untuk Adobe Flash CS3, Test Movie secara langsung akan dilakukan oleh Adobe Device Central CS3)

12. Qta bisa mengganti warna Latar Belakang, menambahkan beberapa layer, frame, atau Movie Clip sesuai kebutuhan untuk menghiasnya lebih lanjut.

TUTORIAL : Cara menghubungkan Flash Lite dan Java ME

Baru-baru ini, generasi baru ponsel dengan dukungan untuk Java ME dan Flash Lite telah mengambil secara luas oleh pasar, membuka pintu bagi aplikasi ....

hibrida. Mencari potensi bisnis ini telah dibuat memungkinkan Jarpa Flash Lite Developers menyampaikan dan memperluas konten sebagai aplikasi Java ME.
Dibuat oleh Felipe Andrade dan Alessandro Pace, Jarpa adalah perangkat lunak gratis solusi di bawah persyaratan dari Apache Software License.

selengkapnya bisa anda download di How to connect Flash Lite and Java ME

40 hal yang tidak boleh dilakukan dalam pembuatan game flash lite

Ketika anda membuat sebuah game flash lite,maka anda sebaiknya memperhatikan 40 hal dibawah ini:
- Tambahkan suara keras dan menjengkelkan efek ke permainan
- Jangan tambahkan opsi kontrol suara jadi kita harus mendengarkan suara keras dan mengganggu efek



- Membuat permainan Anda ridiculously keras
- Memiliki sistem menu yang membingungkan
- Lupa untuk menanamkan semua textfields dinamis
- Jangan mengoptimalkan kode Anda
- Tambahkan sekelompok efek dingin yang membutuhkan banyak kekuatan pemrosesan dan - - memperlambat pengalaman gaming
- Jangan memperbaiki bug
- Animasi yang telah lama kita tidak bisa melewatkan
- Tidak memberi kami tujuan yang jelas untuk mengalahkan permainan
- Tambahkan efek cahaya untuk segalanya
- Mengacaukan kontrol
- Membuat petunjuk semua teks tanpa jelas gambar / diagram
- Membuat alur cerita tanpa grafis untuk menjelaskannya
- Mudah bagi kita untuk menipu
- Buat skema warna yang jelek
- Membuat teks terbaca
- Jangan biarkan tombol seperti tombol, kita akan menemukan mereka jelas sangat mudah
- Jangan memperbaiki kesalahan ketik
- Sangat repetitif game-play
- Jangan biarkan kami menghentikan sebentar permainan
- Menambahkan fitur yang berguna menambah banyak ukuran file
- Membuat sistem menu sangat panjang
- Membuat kita harus menavigasi melalui seluruh sistem menu setelah kami kalah dalam permainan
- Kamuflase musuh-musuh sehingga kita tidak dapat melihat mereka sampai kita secara - - acak mulai kehilangan kesehatan atau kehilangan permainan
- Jangan meletakkan fungsi rollover ke tombol Anda
- Membuat permainan-bermain sangat lambat
- Membuat kerugian tak terelakkan
- Jangan dimasukkan ke dalam sistem penilaian. Kita tidak ingin tahu seberapa baik kita lakukan
- Membuat komputer bodoh AI
- Buatlah deskripsi dari permainan benar-benar pendek atau benar-benar jelas
- Desain permainan-permainan yang telah dieksploitasi oleh berbagai permainan desainer sebelum
- Desain grafis yang memiliki kualitas yang tidak merata bila dilihat di layar ponsel
- Ketika berjalan di beberapa perangkat, permainan skala non seragam yang menunjukkan benda-benda dari layar
- Jangan khawatir tentang meluruskan teks yang terlihat kabur
- Tingkat lanjutan dengan sangat singkat dan mudah bermain permainan
- Jangan biarkan kami mengubah pilihan permainan seperti kontrol suara dan kualitas selama permainan-permainan
- Salinan buruk permainan populer
- Sebuah berantakan HUD (Heads-Up Display)
- Permainan yang tidak jelas diri sendiri, membuat saya ingin merujuk kepada membantu bahkan setelah memulai permainan

Flash Lite 2.1 telah dirilis...

Flash Lite 1.2 termasuk dalam S60 3rd edition yang paling banyak, tetapi versi flash ini dibangun dengan menggunakan teknologi yang sangat tua, dan banyak orang yang tidak puas dengan hal itu. Adobe telah merilis Flash Lite 2,1


yang mendukung ActionScript 2.0 dan Flash Player 7 untuk Symbian 3rd Edition perangkat. Anda dapat menginstal versi baru ini untuk bermain lebih baru aplikasi flash, tapi sayangnya ada beberapa masalah.

Pertama aplikasi ini tidak terintegrasi erat ke telepon, jika Anda men-download beberapa aplikasi flash, pemain default adalah pemain lama. Sejak Symbian 3rd edition, pengguna tidak dapat lagi menggantikan aplikasi built, jadi kecuali Nokia memutuskan untuk memberikan upgrade firmware untuk flash player, kita terjebak menggunakan built in flash player. Kedua, lampu kilat selalu menampilkan pemain beberapa detik animasi tidak berguna jika Anda memulainya. Dan masalah terakhir adalah bahwa flash player tidak dapat melihat file SWF Memory Card kecuali jika Anda memasukkannya ke dalam E: \ Lain.

Walaupun masalah, Jika Anda adalah seorang pengembang Anda mungkin senang dengan versi ini, karena sekarang Anda dapat membuat flash open source program menggunakan alat MTASC. MTASC adalah ActionScript kompiler yang mendukung Flash 7 dan seterusnya, sehingga Anda tidak perlu membeli mahal Flash MX hanya untuk mengembangkan aplikasi Flash di telepon Anda.

Download Dari: http://www.adobe.com/products/flashlite/

Sekilas tentang multimedia interaktif

Flash merupakan salah satu animasi yang sering dipakai saat ini, khususnya dalam website. Kelebihan flash antara lain fungsinya sebagai software animasi yang terbilang cukup komplit dan ukuran nya yang kecil. Maka banyak web designer membuat animasi berbasis flash ini khususnya dalam pembuatan multimedia interaktif.

Di dalam membuat suatu multimedia interaktif menurut saya ada 3 bagian penting yaitu :
a. Content
b. Design
c. Animasi

a. Content
Seperti kita ketahui tujuan dari multimedia interaktif ini adalah memberikan informasi dan sebagai media publikasi. Maka tidak heran content merupakan inti dari pembuatan multimedia khususnya berbasis flash

b. Design
Design yang menarik akan membuat orang nyaman melihat multimedia interaktif flash yang kita buat.

c. Animasi
Animasi merupakan nilai tambah agar multimedia interaktif flash yang kita buat menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang melihat. Walaupun content kita tidak menarik tetapi dengan animasi yang interaktif dan atraktif, dapat membuat orang tertarik untuk melihat multimedia interaktif yang kita buat.

Agar multimedia interaktif flash lebih terlihat elegan lebih baik ditampahkan pula video-video maupun gambar agar memperjelas content yang kita buat dan tujuan dari media ini tercapai.

Open Screen Project, untuk Format Terbuka Flash

Kemampuan Flash dalam menciptakan beragam animasi yang menghiasi website selama ini memang sudah tidak dapat dipungkiri lagi. Bahkan banyak web developer yang membangun situsnya mempergunakan kemampuan animasi Flash ini. Semenjak mengakuisisi Flash dari Macromedia, Adobe terus melakukan pengembangan terhadap program aplikasi pembuat animasi nomor satu ini. Salah satu usaha pengembangan yang dilakukan Adobe adalah membuat Flash sebagai sebuah format terbuka melalui sebuah Application Programming Interface (API).

Project pengembangan Flash menjadi sebuah format terbuka ini oleh Adobe dinamakan Open Screen Project. Tujuan utama dari Open Screen Project ini adalah membuat Flash dapat dibuat dan dijalankan di berbagai jenis environment untuk games maupun aplikasi. Selain itu Open Screen Project yang dipelopori Adobe dan beberapa perusahaan manufacture ini juga bertujuan untuk menghadirkan sebuah software berbasis Flash dan penggunaannya.

Adapun tujuan utama dari Open Screen Project dari Adobe ini adalah :

  • Menghapuskan batasan-batasan penggunaan spesifikasi file SWF amapun FLV/F4V
  • Menerbitkan perlengkapan porting layer API untuk Adobe Flash Player
  • Menerbitkan Adobe Flash Cast protocol dan AMF protocol untuk kemudahan layanan data
  • Menghapuskan biaya lisensi – membuat release terbaru Adobe Flash Player dan Adobe AIR untuk berbagai media secara gratis

Sony Ericsson memperkenalkan Pengembang Website Tutorial Flash Lite baru dan Flash Lite didukung Theme Creator Tool

Dengan peluncuran Proyek Capuchin Swf2Jar pekan lalu, Sony Ericsson telah meningkatkan momentum itu untuk mendukung Flash Lite terkait kegiatan pengembang. Ada yang konsisten telah memulai tutorial baru, pedoman dan file contoh bagi



pengembang untuk mengasah tangan mereka dan mengembangkan konten.

1. Flash Lite 2.0 tutorial baru, menyajikan data ponsel sebagai animasi dinamis
Tutorial ini menjelaskan bagaimana data dari ponsel Sony Ericsson dapat disajikan sebagai Flash Lite Animasi dinamis yang kemudian dapat digunakan sebagai wallpaper atau diimpor ke tema menggunakan Pembuat Tema Sony Ericsson alat.

2. Flash Lite dan XML Editor ditambahkan ke Pembuat Tema Tool
Tema Pencipta Perangkat sekarang mendukung Flash Lite dengan memungkinkan SWF file yang akan diimpor sebagai layar siaga untuk Wallpaper.

3. Panduan pengembang Flash Lite 1.1 dan Flash Lite 2.0

Walaupun saya tidak memiliki kesempatan untuk menulis tentang tools Swf2Jar Capuchin Proyek sebelumnya, aku dapat mengatakan bahwa ia telah yakin memicu minat, sebagai kemungkinan yang tidak terbatas eksperimen dengan handset dan alat ini diramalkan.

Cara memainkan file SWF dari aplikasi Symbian Anda?

Flashlite baru player di S60 3rd edition FP1 perangkat (misalnya 6.110 atau 6.120) mempunyai fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan SWF dalam direktori flashlite pada keluar. Jika Anda tidak ingin pemain flashlite untuk mendorong pengguna untuk menyimpan SWF, Anda dapat mencoba metode di bawah ini. Jika Anda mendapatkan izin kesalahan dengan menggunakan metode di bawah ini, Anda harus reflash perangkat Anda ke firmware terbaru. Saya tidak punya versi yang tepat firmware pada saat ini tetapi saya akan memperbarui halaman ini lagi setelah saya mendapatkan informasi.


CDocumentHandler* iDocHandler;

iDocHandler = CDocumentHandler::NewL((CEikProcess*)iEikonEnv->Process());

TThreadId id;

RApaLsSession ls;

User::LeaveIfError(ls.Connect());

CleanupClosePushL(ls);

_LIT(KLitSwfFileToLaunch,"C:\\private\\06fd5506\\A.swf");
//this is the private directory of your application

TFileName fileName(KLitSwfFileToLaunch);

RFs aFs;

User::LeaveIfError(aFs.Connect());

CleanupClosePushL(aFs);

User::LeaveIfError(aFs.ShareProtected());

RFile flashFile;

User::LeaveIfError(flashFile.Open(aFs,fileName, EFileShareReadersOrWriters ));

CleanupClosePushL(flashFile);

TInt succ = ls.StartDocument(flashFile,id,NULL);

CleanupStack::PopAndDestroy(3);

aFs.Close();

flashFile.Close();

delete iDocHandler;

Wawasan Multimedia

Komunikasi Visual adalah salah satu cara untuk berkomunikasi melalui media visual, yaitu gambar, yang dapat di tangkap oleh indera penglihatan kita. Untuk mencapai komunikasi visual, diperlukan media untuk membuat pesan yang akan kita buat, agar bisa tersampaikan dengan baik.

Bidang-bidang yang harus kita kuasai adalah mulai dari gambar bentuk, gambar sketsa, gambar anatomi, nirmana, teori warna, fotografi, typography, ilustrasi, animasi, komputer grafis, multimedia, juga tentunya ditambah teori-teori dalam komunikasi yang mendukung bidang komunikasi visual. Dimana kesemuanya itu harus kita kuasai walaupun kita tidak menguasainya secara penuh tetapi setidaknya kita tahu dan bisa menggunakannya walaupun sedikit. Jika kita sebagai desainer grafis tidak begitu mahir dalam menggambar, hal itu bukanlah menjadi problem yang besar.

Disini kita tidak dituntut untuk dapat menggambar dengan bagus sekali, tetapi setidaknya seorang desainer grafis ‘bisa’ menggambar dan menggambar dengan ‘benar’ walaupun menggambar hanya untuk di sketsa saja. Karena, hal yang paling dihargai dan paling ‘mahal’ harganya dalam sebuah desain adalah ide kreatif seorang desainer grafis. Dalam sebuah desian, tentu saja seorang desainer grafis harus membuat hasil desainnya semenarik mungkin. Sehingga diperlukan warna-warna yang mendukung. Disini adalah fungsi dari teori warna.

Masyarakat awam melihat warna pada sebuah desain mungkin akan berkomentar bagus atau buruk. Tetapi mereka tidak mengerti, padahal di dalam sebuah desain tersebut, warna-warna yang digunakan mengandung arti tersendiri. Entah warna yang mengandung arti kata sifat, atau warna yang memang sudah menjadi warna brand. Teori warna mengajarkan kapada kita mulai dari warna primer, warna sekunder, warna tersier; lalu bagaimana mencampur warna yang satu dengan warna yang lain sehingga kita mendapat warna yang kita inginkan dengan benar; sampai arti dari setiap warna untuk dipakai di sebuah desain. Untuk pencampuran warna dengan menggunakan media cat poster, diperlukan ketelitian dalam memasukan tiap kadar warnanya. Warna primer adalah warna asli. Warna primer terdiri dari 3 warna. Bukan seperti warna yang disebutkan dalam lagu Pelangi-pelangi “.....merah, kuning, hijau... di langit yang biru...”, melainkan warna primer adalah warna merah, kuning, dan biru. Dari warna primer atau ketiga warna tersebut dapat dibuat warna-warna lain seperti warna sekunder, yaitu orange, ungu, dan hijau; juga dapat menghasilkan warna-warna lain yang kita inginkan.

Sedikit tips dalam mencampurkan warna, jika akan mencampur warna misalnya ingin mendapat warna hijau, yaitu campuran warna kuning dan biru, lebih baik jika warna yang lebih kuat (biru) diberi kadar yang lebih rendah dibanding warna yang lemah (kuning). Hal ini dimaksudkan supaya kita tidak langsung mendapat warna hijau yang tua/gelap. Tetapi jika pertama-tama kita masih mendapat warna hijau muda, lalu kita ingin mendapat hijau yang lebih tua/gelap, kita tinggal menambahkan warna biru saja sampai warna hijau yang kita inginkan tercapai, tentunya menambahkannya sedikit demi sedikit, karena jika menambahkan langsung banyak akan percuma. Hasinya akan langsung menjadi warna hijau yang tua sekali.

Disamping gambar dan warna, typography juga sangat mendukung karya desain. Kita harus tahu karakter dari sebuah font. Hal ini dimaksudkan supaya terjadi keselarasan dan harmonisasi antara objek yang kita masukkan dalam karya desain dengan tulisan, misalnya tagline atau font dalam brand dan logo. Untuk menyempurnakan hal-hal tersebut tentu saja diperlukan media komputer. Dimana ada program Adobe Photoshop, Corel Draw, Freehand, Page Maker, Flash, dan lain-lainnya.